Biarkan Kehendak Tuhan Yang Bekerja



SETIAP anak Tuhan seyogianya merendahkan hati. Tidak pula arogan. Jangan getol memaksakan kehendak. Bukan hanya pada sesama. Tapi,  terutama terhadap Tuhan,  pemangku otoritas hidup dan kehidupan.

Rasul Lukas vide suratnya pasal 12 ayat 31 mengingatkan :

"Tetapi carilah Kerajaan-Nya dan kebenaran-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga kepadamu".

Mengikuti Tuhan, mesti sepenuh hati, total, dedikatif. Sikap berpura-pura, karena hendak  mewujudkan vested interest tertentu yang tidak berdampak kemuliaan bagi Nama-Nya dan Kerajaan-Nya, pasti membuat korelasi dengan Tuhan tak  memproduksi berkat. Kohesi pada Tuhan tidak akan signifikan. Lewat berbagai methode apa pun Tuhan mustahil bisa dikelabui, dibohongi. Itulah, kenapa Tuhan  mengabaikan doa sebagian anak-Nya. 

Doa, memang, tak selalu mendapat jawaban atas segala keinginan. Kendati begitu Tuhan pasti selalu menunggu momentum yang tepat untuk membahagiakan setiap anak-Nya, dengan mengalirkan berkat-berkat. Beragam berkat itu dilimpahkan cuma pada setiap anak-Nya yang telah memenuhi kapasitas.

Status sosial yang mengangkat harkat dan martabat, jabatan strategis, penghasilan besar,  harta dan kekayaan berlimpah, merupakan dambaan, impian banyak orang. Tak terkecuali anak Tuhan. Tapi, jika kapasitas belum memadai untuk meraup hal-hal itu, jangan paksa Tuhan menghibahkan kebutuhan bermuatan ambisi besar pribadi. Bila secara faktual kapasitas  belum mampu menggotong berkat besar, bukannya kebahagiaan yang terbangun. Melainkan penderitaan yang justru menggilas.

Tuhan memercayakan berkat besar hanya pada setiap anak-Nya yang terus meningkatkan kapasitas, berkarakter  9 buah Roh, hidup dan berkehidupan sesuai aturan main dalam Injil. Yakinlah, imankanlah :

 Tanpa diminta, berbagai berkat yang menyenangkan pasti akan dikucurkan-Nya !


TUHAN YESUS KRISTUS MEMBERKATI.

1 Response to "Biarkan Kehendak Tuhan Yang Bekerja"