Jauhkan Kebencian

BETAPA  pun pelit, kikir kedekut seseorang, pasti  juga  berambisi   berbagi, "memberi" sesuatu dari yang "dimilikinya" pada orang lain. Begitulah naluri umum makhluk bernama orang. Memberi itu kerap dijadikan ajang memamerkan kemampuan.

Kendati berambisi, jika tidak mempunyai sesuatu apa pun, sangat mustahil berbagi  pada orang lain.

Adalah fakta, setiap orang yang berkarakter "negative thinking", biasanya rajin 'memberi' hal-hal tak terpuji. Memfitnah, memojok, memprovokasi, menghujat  dengan ucapan-ucapan kasar, pedas, jorok tak karuan merupakan kegemarannya. Itulah, karena, memang, cuma karakter negative thinking itu yang dimilikinya. Setiap orang dari kategori ini, tak suka memuji, menghargai orang lain.  Secara narsis semua orang --  terutama yang tidak sesikap dengan dia, dilihatnya sebagai orang hina. Jeleknya lagi, bahkan kerap mengkonstruksikan orang lain sebagai pesaing, musuh yang mesti disingkirkan.

Betul, terkadang orang-orang berkarakter negative thinking itu mau juga "memuji". Namun, pujiannya berkonotasi sindiran,  peremehan belaka. Kecuali dirinya, semua orang dianggap bercela. Adagium yang mengatakan 'segala jalan orang adalah lurus, bersih menurut pandangannya sendiri', telah menjadi obsesinya.

Sebaliknya, setiap orang yang memiliki karakter "positive thinking", berwawasan luas, berbudi tinggi, rendah hati, pasti lebih kooperatif, mengapresiasi, mengadopsi, menghargai, berbagai gagasan sehat orang lain.

Untuk memiliki positive thinking, setiap orang harus mensterielkan pikiran dan hati dari segala "kotoran". Berupa kebencian, kedengkian, kesirikan.
Mengoreksi, membenahi diri, jauh lebih produktif, ketimbang selalu "menuding" orang lain.

Dalam hidup dan kehidupan, bila belum mampu berbuat baik, minimal :

Jangan pernah berniat, apalagi berbuat jahat !

TUHAN YESUS MEMBERKATI.

0 Response to "Jauhkan Kebencian"

Posting Komentar