Iman Harus Sesuai Dengan Iman


IBARAT fondasi, iman sangat signifikan untuk  menopang keyakinan, ketaatan setiap anak Tuhan. Tanpa iman, niscaya "ketergantungan" setiap anak Tuhan pada Allah menjadi labil, Itulah, kenapa ikhwal iman kerap dijadikan trending topic, diulas. Lewat Injil, literatur, khotbah, diskusi, seminar kerohanian.

Tanpa iman,  interrelasi antar  keluarga, rumah tangga, yang semula saling mengasihi, akan retak,  Selanjutnya, hubungan yang begelimang kasih sayang,  lantas terbelah, remuk, akibat berbagai rona krisis. Ketak- setiaan adalah pemicunya.

Kitab Ibrani pasal 11 ayat 1 menegaskan :

"Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat".

Lewat suratnya pasal 17 ayat 6, Rasul Lukas memapar pula :

Jawab Tuhan: "Kalau sekarang kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini. Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu"

Sebagai buah roh, iman merupakan "piranti" energi rohani untuk mengalahkan beragam kekuatan dunia, kuasa kegelapan, yang pada setiap  kesempatan
 berikhtiar menyedot spirit roh. Tentu, agar setiap anak Tuhan, bercerai, tidak bersinergis dengan Dia. Fenomena itu, banyak bisa disaksikan. Terutama, anak Tuhan lemah iman. Bahkan, yang tidak lagi beriman, meninggalkan Tuhan.

Tuhan, tak pernah meninggalkan setiap anak-Nya. Namun, jika juga tidak mau "digembalakan" Tuhan, pilihan itu pasti akan membuatnya terlantar di belantara nestapa.

Berpeganglah pada iman. Iman mesti diterapkan, jangan cuma menjadi rethorika, "omdo", omong doang.

Vide suratnya pasal 1 ayat 22, Rasul Yakobus mengingatkan :

"Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku iman dan bukan hanya pendengar saja, sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendKejahatan paling bodoh dan konyol justru :

Menipu diri sendiri !


TUHAN YESUS KRISTUS MEMBERKATI.

0 Response to "Iman Harus Sesuai Dengan Iman"

Posting Komentar